Lari maraton bikin tubuh cepat tinggi : Tidak sedikit figur publik menyukai aktivitas lari
maraton. Sebut saja aktris film Baywatch Pamela Anderson yang akan
mengikuti 'City Marathon' di New York pada 3 November mendatang. Bintang
berdada seksi ini ikut maraton sebagai bentuk sumbangsihnya
mengumpulkan dana untuk korban gempa Haiti.
Lalu, di dalam negeri ada model dan aktris Sigi Wimala yang rutin
latihan maraton bahkan mengikuti beberapa lomba. Belakangan, yang
menjadi buah bibir di dunia maya adalah Agus Harimurti Yudhoyono, putra
sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga penggemar lari
maraton.
Ketiga publik figur penggemar maraton tersebut terbilang bertubuh tinggi. Di antaranya Pamela (170 cm) dan Sigi (175 cm).
Apakah aktivitas lari maraton mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan seseorang?
Dokter Emmanuel Ventri mengatakan, aktivitas maraton atau lari, berenang, skipping
(lompat-lompat) merupakan aktivitas yang dapat merangsang pertumbuhan
tulang dan otot. Khususnya perkembangan lempeng pertumbuhan (lempeng
efifisis) di ujung tulang-tulang panjang.
Namun demikian, pertumbuhan tetap berpatokan pada usia. "Jika
dilakukan pada usia rata-rata di bawah 21 tahun, di mana lempeng
efifisis tulang panjang belum menutup dan hormon pertumbuhan tidak ada
gangguan, lari maraton dapat membantu perkembangan tinggi seseorang,"
jelasnya.
Sebaliknya, lanjut dr Emmanuel Ventri, "Jika aktivitas tadi dilakukan
di atas usia 21 tahun, sejauh apapun kita berlari maraton, tetap tidak
bermakna (pada tinggi tubuh)."
Alumnus Universitas Atmajaya Jakarta ini menjelaskan, pertumbuhan
tinggi badan manusia secara garis besar dipengaruhi beberapa faktor
penting. Di antaranya:
1. Faktor ras dan genetik.
2. Faktor Nutrisi atau gizi
Nutrisi yang diperlukan di antaranya vitamin. "Vitamin merupakan
bahan organik yang diperlukan untuk kehidupan dan pertumbuhan manusia,"
katanya.
Vitamin A, misalnya, berguna mendorong pertumbuhan tulang yang kuat.
Selain itu, sebagai alat bantu dalam menjaga kulit, rambut, gigi dan
gusi yang sehat, dan membantu membangun ketahanan terhadap infeksi.
"Untuk sumber vitamin A, kita bisa peroleh dari konsumsi hati, kuning
telur, susu, margarin, wortel, sayuran hijau dan kuning, buah-buahan,"
jelasnya.
Sumber vitamin lain yang penting untuk pertumbuhan adalah vitamin B1,
C, D, F, dan K. Sedangkan zat mineral yang diperlukan untuk membentuk
sebagian besar tulang dan menambah tinggi badan adalah kalsium, krom,
zat besi, magnesium, sodium, dan lainnya.
Protein juga mempengaruhi pertumbuhan. “Protein yang mengandung asam
amino sangat diperlukan untuk membangun jaringan,” lanjut dr Emmanuel
Ventri.
Untuk mendapatkan protein tinggi, kita bisa mengonsumsi makanan organ
hewan seperti daging, unggas, makanan laut, telur, susu dan keju dengan
takaran yang tepat.
3. Faktor Hormonal
Tinggi badan seseorang juga dipengaruhi HGH (Human Growth Hormone)
atau hormon pertumbuhan manusia. Dalam bahasa ilmiah, HGH adalah hormon
protein yang terdiri dari 191 asam amino yang disintesa dan dirembeskan
oleh sel-sel yang disebut somatotrof di dalam anterior, yaitu kelenjar
pituitary.
“HGH ini terus dikeluarkan oleh kelenjar pituitary sejak dari kita
kecil. Sepanjang hidup tubuh kita akan memerlukannya untuk pertumbuhan
tubuh, khususnya ketika kita masih anak-anak dapat membantu pertumbuhan
tulang hingga usia 25 tahun,” tambahnya.
HGH juga berfungsi untuk memelihara kesehatan serta jaringan dan
organ vital tubuh (jantung, hati, pankreas, limpa dan ginjal),
mengaktifkan fungsi detoksifikasi (pembuangan racun dalam tubuh).
4. Faktor Usia
Pertumbuhan tinggi badan juga dipengaruhi usia. Pertumbuhan biasanya
berhenti ketika lempeng efifisis menutup. Penutupan ini terjadi sekitar
usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun pada pria. Tetapi, kadang-kadang
pada sebagian orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21 tahun.
Lalu bagaimana dengan orang yang punya keturunan pendek tapi ingin memiliki tinggi tubuh ideal?
“Orang dengan keturunan pendek dapat memperbaikinya melalui asupan Jangan diklik bahaya
nutrisi atau gizi yang baik sebagai dasar pembentukan asam amino dan
bahan pendukung pertumbuhan jaringan apapun termasuk tulang,” tandas dr
Emmanuel Ventri.
Penulis: Marmi Panti Hidayah
sumber : http://id.olahraga.yahoo.com/news/lari-maraton-bikin-tubuh-cepat-tinggi-233512265.html
Title : LARI MARATON BIKIN TUBUH CEPAT TINGGI..?
Description : Lari maraton bikin tubuh cepat tinggi : Tidak sedikit figur publik menyukai aktivitas lari maraton. Sebut saja aktris film Baywatch Pamel...