8 Tips Menjadi Penerjemah Pemula Yang Cermat Dan Selamat : Meski judul tulisan ini mengandung kata pemula, tidaklah
berarti bahwa saya sudah senior, apalagi manula. Dari segi usia, jelas
saya masih di 30-an awal. Dari segi jam terbang profesi sebagai
penerjemah, bisa dibilang saya masih berada di pertengahan. Tentu, saya
menjalani proses membangun karier penerjemah dari nol. Pastinya pernah
menjadi pemula, dan mengalami pahit-getirnya sebagai penerjemah bermodal
tekad dan semangat, sementara pengetahuan dan wawasan masih malu-malu
beranjak dari titik nol. Dari hasil perjalanan dari titik nol hingga
sedikit di atasnya itulah, saya ingin berbagi 8 tips sederhana yang akan
membantu kita menjadi penerjemah yang lebih cermat dan selamat. Cermat
dalam arti pekerjaan kita beres, rapi, bagus mutunya. Selamat dalam
makna pekerjaan yang kita selesaikan itu tidak mengundang hujatan dari
klien; malah diharapkan mendatangkan pujian dan proyek berkelanjutan.
Delapan tips ini berkaitan dengan apa saja yang harus dilakukan oleh
seorang penerjemah ketika mengerjakan proyek terjemahan hingga
mengirimkannya kepada klien, baik itu klien sebagai pengguna akhir atau
agensi/biro terjemahan.
- Riset peristilahan. Kita adalah penerjemah, bukan pengarang. Teks
yang kita terjemahkan tentu saja harus mengikuti peristilahan yang sudah
ada. Dalam hal ini, kita harus membiasakan diri ngubek-ngubek
kamus dan glosarium. Kalau ada pertentangan antara istilah baku dan
istilah di masyarakat, silakan tanyakan kepada klien, mereka maunya yang
bagaimana. Kalau kita merasa bisa menebak padana dari istilah asing,
jangan malu-malu untuk mengujinya di Google, setidaknya untuk melihat
apakah istilah tersebut sudah digunakan atau masih asing. Kalau punya
teman atau kenalan yang menguasai bidang yang kita terjemahkan, jangan
ragu untuk bertanya.
- Penyuntingan. Sebaiknya kita luangkan waktu untuk memeriksa hasil
terjemahan kita terhadap naskah sumber, usahakan kalimat demi kalimat
asli. Apakah makna di naskah sumber sudah tersampaikan secara akurat
pada naskah sasaran?
- Baca ulang hasil terjemahan. Dalam hal ini kita perlu memastikan
apakah kalimat-kalimat di bahasa sasaran sudah memiliki keterbacaan yang
baik dan terkesan alami? Kalau bahasa sasaran masih terasa kuat sebagai
naskah terjemahan, berarti kita harus memolesnya lagi.
- Seragamkan format. Format berkaitan dengan tata letak dan tampilan
teks atau naskah. Kita harus memastikan agar segala macam format sudah
sesuai dengan naskah sumber. Jangan lupa memeriksa tabel dan grafik,
jika ada.
- Periksa ejaan. Ini bagian yang mutlak harus kita lakukan. Jangan
sampai kita mengirimkan pekerjaan yang mengandung banyak kesalahan typo.
Berbuat salah memang manusiawi. Tapi terlalu banyak kesalahan typo,
apalagi jika berulang, menunjukkan bahwa kita adalah manusia yang
ceroboh, tidak cermat, dan tidak peduli pada mutu pekerjaan kita.
- Periksa kembali setiap konversi. Ada kalanya kita harus melakukan
konversi, perubahan satuan. Mungkin berkaitan dengan mata uang, entah
simbolnya atau nilainya. Terkadang juga menyangkut pengukuran jarak,
satuan panjang, suhu, dll. Jangan lupa juga bahwa seringkali kita harus
mengubah titik menjadi koma, seperti dalam “3.5 cm” dan “3,5 cm”.
- Pengiriman hasil pekerjaan. Jangan mengirimkan hasil terjemahan
tanpa melalui langkah-langkah di atas. Sebagai orang yang mencari nafkah
dengan melakukan pekerjaan penerjemahan, tentunya kita ingin memberikan
kesan yang baik kepada klien. Dalam hal ini, kewajiban kita adalah
mengirim hasil terjemahan dalam format yang sesuai dan pekerjaan dikirim
tepat pada waktunya.
- Minta konfirmasi dari klien. Ini terutama berlaku bagi pengiriman
pekerjaan melalui e-mail. Jangan lupa untuk meminta konfirmasi
penerimaan hasil terjemahan dari klien, supaya jelas bahwa pekerjaan
telah tuntas dan klien telah menerima file kiriman dengan tanpa kendala.
Kalaupun misalnya ada kendala, misalnya klien minta file format .doc
tapi kita malah mengirim format .docx, itu bisa segera ketahuan
masalahnya tanpa harus menunggu berlarut-larut.
Itulah sedikit tips yang berasal dari pengalaman pribadi saya.
Sengaja saya tujukan kepada penerjemah pemula, karena seperti yang saya
alami, penerjemah pemula kadang masih terlalu semangat menuntaskan
pekerjaan dan sesegera mungkin mengirimkan hasil, dengan harapan agar
segera mendapat orderan baru. Adapun bagi penerjemah senior, tentu saja
langkah-langkah di atas sudah menjadi bagian rutin dalam setiap proyek
terjemahan yang dikerjakan. Karena itu, kepada yang senior ini, jika ada
tips lain yang bisa dibagikan kepada kami para yunior, dimohon
kesediaannya untuk sedikit melengkapi tips singkat di atas. Silakan
tuliskan tips Anda di kolom komentar di bawah ini. Jangan diklik bahaya
Salam sukses untuk para penerjemah Indonesia!
Catatan:
- tulisan ini adalah hasil saduran pengembangan dari tipsfortranslators.com
- gambar checklist dari careerbright.com
sumber
Title : 8 TIPS MENJADI PENERJEMAH PEMULA YANG CERMAT DAN SELAMAT
Description : 8 Tips Menjadi Penerjemah Pemula Yang Cermat Dan Selamat : Meski judul tulisan ini mengandung kata pemula , tidaklah berarti bahwa saya su...