Nabi Muhammad SAW pernah di bersabda, bahwa beliau ditawarkan agar
gunung bisa menjadi emas, dan butiran pasir bisa menjadi permata, untuk
digunakan dalam kehidupan nya, namun Nabi menolak nya.
Di riwayat lain menyebutkan, Nabi malah berdoa agar digabungkan dan di wafatkan dalam keadaan miskin.
Itu artinya, Nabi tidak berminat sama sekali untuk menjadi kaya.
Apa penyebab nya ? Tentu Nabi mengetahui banyak mudharat nya jika beliau
kaya, setidak nya seperti kekayaan Nabi Sulaiman AS. Bahkan, seorang
manusia bernama Tsa'labah celaka karena kekayaan nya, kurban nya di
tolak oleh Allah SWT sampai akhir hayat nya.
Inilah mudharat nya jika kita kaya :
1.
Akan telat masuk surga
Orang miskin pada waktu di hisab nanti di hari akhir hanya sebentar, beda dengan orang kaya.
Sebab orang miskin hanya sedikit saja ditanyakan tentang darimana
memperoleh kekayaan nya, untuk apa saja di gunakan, dan lain nya.
Bayangkan, orang kaya harus menpertanggung jawabkan isi ATM nya, mobil,
motor, emas, rumah, tanah, dan sederet harta benda lain nya, yang akan
memakan waktu ribuan tahun.
2.
Lalai beribadah
Orang kaya tentu sibuk dengan bisnis nya, menghadiri rapat, ada janji
dengan klien, sibuk merawat mobil, merawat diri di salon, dan lain nya.
Inti nya, semakin banyak kekayaan, semakin banyak yang diurus.
Hal ini tentu merepotkan, sebab ibadah jadi lalai. Contohnya, anda tidak
bisa shalat Ashar tepat waktu, jika disaat bersamaan Anda sedang
bersama klien rapat penting di kantor.
3.
Cenderung sombong
Tidak bisa di pungkiri, jika orang kaya akan memandang sebelah mata pada
manusia lain yang ekonomi nya lebih rendah. Merasa lebih istimewa, dan
blablabla.
Padahal jika di pikir, apalah yang kita banggakan dengan kekayaan kita,
karena semua hanya titipan. Sekaya - kaya nya manusia, tidak akan pernah
ada yang lebih kaya dari Nabi Sulaiman.
Dalam salah satu lirik lagu nya, Slank juga menyindir kehidupan orang kaya :
Buang sampah di Bantar Gebang. Jangan buang nya di desa Bojong.,
Banyak harta, jangan lupa nyumbang. Kalo kaya, jangan jadi sombong.
4.
Boros
Punya ponsel satu, maunya dua. Satu untuk telponan, satu untuk BBM-an.
Eh masih kurang, layar nya kurang besar, akhirnya beli tablet. Kurang
responsif atau ketinggalan jaman, beli tablet lain.
Padahal, yang sering di pakai cuma satu ponsel saja. Mubadzir, bukan ?
5.
Sering khawatir
Kebayang dong, hidup nya orang kaya gimana. Pas lagi di luar kota,
kepikiran uang di brankas yang takut di gondol maling. Kepikiran cicilan
kredit rumah, motor, pajak mobil, uang listrik yang membengkak karena
banyak nya alat elektronik di rumah, daln lain lain.
Bisa jadi, orang miskin lebih tenang hidup nya di banding orang kaya,
sebab dia tidak takut di rampok, sebab tidak punya apapun yang menarik
minat orang lain untuk berbuat jahat.
6.
Pergaulan terbatas
Apa maksud nya pergaulan terbatas ? Maksud nya, jika Anda kaya, tentu
anda akan enggan bergaul dengan orang miskin, gengsi. Anda takut
tertular penyakit, Anda jijik menyantap makanan yang di sajikan. Atau
anda takut harta anda akan di curi oleh orang miskin yang mengunjungi
rumah Anda.
Tentu anda hanya bergaul dengan rekan anda yang kaya juga, nongkrong di
kafe elit, makan di restoran mahal yang tidak terjangkau untuk kalangan
tidak mampu.
7.
Sering dapat penilaian negatif
Ketika Anda kaya, banyak orang curiga dengan kekayaan Anda. Apakah itu
hasil ngepet, korupsi, pelihara tuyul, dan sebagai nya. Orang tidak
mampu cenderung sinis melihat Anda, karena Anda berbeda dengan mereka.
Mereka pasti akan berpikir Anda sombong, angkuh, pelit, dan sebagainya.
8.
Rawan jadi korban kejahatan
Jika anda miskin, apanya yang perlu dirampok ? Namun jika anda kaya,
tentu menyita perhatian orang berniat jahat. Apalagi Anda tinggal
dirumah mewah, naik mobil mewah, serba glamour, blablabla.
Jika anak Anda cantik, rawan di perkosa. Jika Anda ganteng, rawan di tusbol, hehe.
Serba salah, bukan ? :D
Itu lah alasan kenapa sebaiknya anda tidak usah menjadi kaya. Cukuplah
nanti anda kaya di akhirat, tidak banyak yag harus di pertanggung
jawabkan pada hari akhir.
Demikian, semoga bermanfaat.
Sumber