adalah kisah nabi keempat dari 25 nabi yang wajib kita ketahui, dengan
kesabara dan ketabahan nabi hud dalam menghadapi para kaumnya selama
berdakwah tak membuat beliau putus asa dalam mensyiarkan agama allah,
meskipun ada yang mengejek, mengatakan bahwa beliau gila akan tetapi
beliau tetap menjaga emosinya. Agar Kisah Nabi Hud lebih jelasnya silahkan anda simak dan jangan lupa ambil hikmahnya.
"Aad" adalah nama bapak suatu suku yang hidup di jazirah Arab di suatu
tempat bernama "Al-Ahqaf" terletak di utara Hadramaut atr Yaman dan
Umman dan termasuk suku yang tertua sesudak kaum Nabi Nuh
serta terkenal dengan kekuatan jasmani dalam bentuk tubuh-tubuh yang
besar dan sasa. Mereka dikurniai oleh Allah tanah yang subur dengan
sumber-sumber airnya yang mengalir dari segala penjuru sehinggakan
memudahkan mereka bercucuk tanam untuk bhn makanan mrk. dan memperindah
tempat tinggal mereka dengan kebun-kebun bunga yang indah-indah. Berkat
kurnia Tuhan itu mereka hidup menjadi makmur, sejahtera dan bahagia
serta dalam waktu yang singkat mereka berkembang biak dan menjadi suku
yang terbesar diantara suku-suku yang hidup di sekelilingnya.
Sebagaimana dengan kaum Nabi Nuh
kaum Hud ialah suku Aad ini adalah penghidupan rohaninya tidak mengenal
Allah Yang Maha Kuasa Pencipta alam semesta. Mereka membuat
patung-patung yang diberi nama " Shamud" dan " Alhattar" dan itu yang
disembah sebagai tuhan mereka yang menurut kepercayaan mereka dpt
memberi kebahagiaan, kebaikan dan keuntungan serta dapat menolak
kejahatan, kerugian dan segala musibah. Ajaran dan agama Nabi Idris
dan Nabi Nuh sudah tidak berbekas dalam hati, jiwa serta cara hidup
mereka sehari-hari. Kenikmatan hidup yang mereka sedang tenggelam di
dalamnya berkat tanah yang subur dan menghasilkan yang melimpah ruah
menurut anggapan mereka adalah kurniaan dan pemberian kedua berhala
mereka yang mereka sembah. Karenanya mereka tidak putus-putus sujud
kepada kedua berhala itu mensyukurinya sambil memohon perlindungannya
dari segala bahaya dan mushibah berupa penyakit atau kekeringan.
Sebagai akibat dan buah dari aqidah yang sesat itu pergaulan hidup
mereka menjadi dikuasai oleh tuntutan dan pimpinan Iblis, di mana
nilai-nilai moral dan akhlak tidak menjadi dasar penimbangan atau
kelakuan dan tindak-tanduk seseorang tetapi kebendaan dan kekuatan
lahiriahlah yang menonjol sehingga timbul kerusuhan dan tindakan
sewenang-wenang di dalam masyarakat di mana yang kuat menindas yang
lemah yang besar memperkosa yang kecil dan yang berkuasa memeras yang di
bawahnya. Sifat-sifat sombong, congkak, iri-hati, dengki, hasut dan
benci-membenci yang didorong oleh hawa nafsu merajalela dan menguasai
penghidupan mereka sehingga tidak memberi tempat kepada sifat-sifat
belas kasihan, sayang menyayang, jujur, amanat dan rendah hati.
Demikianlah gambaran masyarakat suku Aad tatkala Allah mengutuskan Nabi Hud sebagai nabi dan rasul kepada mereka.
Nabi Hud Berdakwah Di Tengah-tengah Sukunya
Sudah menjadi sunnah Allah sejak diturunkannya Nabi Adam
Ke bumi bahawa dari masa ke semasa jika hamba-hamba-Nya sudah berada
dalam kehidupan yang sesat sudah jauh menyimpang dari ajaran-ajaran
agama yang dibawa oleh Nabi-nabi-Nya diutuslah seorang Nabi atau Rasul
yang bertugas untuk menyegarkan kembali ajaran-ajaran nabi-nabi yang
sebelumnya mengembalikan masyarakat yang sudah tersesat ke jalanlurus
dan benar dan mencuci bersih jiwa manusiadari segala tahayul dan syirik
menggantinya dan mengisinya dengan iman tauhid dan aqidah yang sesuia
dengan fitrah.
Demikianlah maka kepada suku Aad yang telah dimabukkan oleh
kesejahteraan hidup dan kenikmatan duniawi sehingga tidak mengenalkan
Tuhannya yang mengurniakan itu semua. Di utuskan kepada mereka Nabi Hud
seorang drp suku mereka sendiri dari keluarga yang terpandang dan
berpengaruh terkenal sejak kecilnya dengan kelakuan yang baik budi
pekerti yang luhur dan sgt bijaksana dalam pergaulan dengan
kawan-kawannya.
Nabi Hud
memulai dakwahnya dengan menarik perhatian kaumnya suku Aad kepada
tanda-tanda wujudnya Allah yang berupa alam sekeliling mereka dan bahawa
Allahlah yang mencipta mereka semua dan mengurniakan mereka dengan
segala kenikmatan hidup yang berupa tanah yang subur, air yang mengalir
serta tubuh-tubuhan yang tegak dan kuat. Dialah yang seharusnya mereka
sembah dan bukan patung-patung yang mereka perbuat sendiri. Mereka
sebagai manusia adalah makhluk Tuhan paling mulia yang tidak sepatutnya
merendahkan diri sujud menyembah batu-batu yang sewaktunya dpt mereka
hancurkan sendiri dan memusnahkannya dari pandangan.
Di terangkan oleh Nabi Hud bahwa adia adalah pesuruh Allah yang diberi
tugas untuk membawa mereka ke jalan yang benar beriman kepada Allah yang
menciptakan mereka menghidup dan mematikan mereka memberi rezeki atau
mencabutnya drp mereka. Ia tidak mengharapkan upah dan menuntut balas
jasa atas usahanya memimpin dan menuntut mereka ke jalan yang benar. Ia
hanya menjalankan perintah Allah dan memperingatkan mereka bahawa jika
mrk tetap menutup telinga dan mata mrk menghadapi ajakan dan dakwahnya
mereka akan ditimpa azab dan dibinasakan oleh Allah sebagaimana
terjadinya atas kaum Nuh yang mati binasa tenggelam dalam air bah akibat
kecongkakan dan kesombongan mereka menolak ajaran dan dakwah Nabi Nuh seraya bertahan pada pendirian dan kepercayaan mereka kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah dan puja itu.
Bagi kaum Aad seruan dan dakwah Nabi Hud itu merupakan barang
yang tidak pernah mereka dengar ataupun menduga. Mereka melihat bahawa
ajaran yang dibawa oleh Nabi Hud itu akan mengubah sama sekali cara
hidup mereka dan membongkar peraturan dan adat istiadat yang telah
mereka kenal dan warisi dari nenek moyang mereka. Mereka tercengang dan
merasa hairan bahawa seorang dari suku mereka sendiri telah berani
berusaha merombak tatacara hidup mereka dan menggantikan agama dan
kepercayaan mereka dengan sesuatu yang baru yang mereka tidak kenal dan
tidak dpt dimengertikan dan diterima oleh akal fikiran mereka. Dengan
serta-merta ditolaklah oleh mereka dakwah Nabi Hud itu dengan berbagai
alasan dan tuduhan kosong terhadap diri beliau serta ejekan-ejekan dan
hinaan yang diterimanya dengan kepala dingin dan penuh kesabaran.
Berkatalah kaum Aad kepada Nabi Hud:"Wahai Hud! Ajaran dan agama apakah
yang engkau hendak anjurkan kepada kami? Engkau ingin agar kami
meninggalkan persembahan kami kepada tuhan-tuhan kami yang berkuasa ini
dan menyembah tuhan mu yang tidak dpt kami jangkau dengan pancaindera
kami dan tuhan yang menurut kata kamu tidak bersekutu. Cara persembahan
yang kami lakukan ini ialah yang telah kami warisi dari nenek moyang
kami dan tidak sesekali kami tidak akan meninggalkannya bahkan
sebaliknya engkaulah yang seharusnya kembali kepada aturan nenek
moyangmu dan jgn mencederai kepercayaan dan agama mereka dengan memebawa
suatu agama baru yang tidak kenal oleh mereka dan tentu tidak akan
direstuinya."
Wahai kaumku! jawab Nabi Hud,Sesungguhnya
Tuhan yang aku serukan ini kepada kamu untuk menyembah-Nya walaupun
kamu tidak dpt menjangkau-Nya dengan pancainderamu namun kamu dpt
melihat dam merasakan wujudnya dalam diri kamu sendiri sebagai
ciptaannya dan dalam alam semesta yang mengelilingimu beberapa langit
dengan matahari bulan dan bintang-bintangnya bumi dengan
gunung-ganangnya sungai tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang
kesemuanya dpt bermanfaat bagi kamu sebagai manusia. Dan menjadi kamu
dpt menikmati kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Tuhan itulah yang
harus kamu sembah dan menundukkan kepala kamu kepada-Nya.Tuhan Yang Maha Esa
tiada bersekutu tidak beranak dan diperanakan yang walaupun kamu tidak
dpt menjangkau-Nya dengan pancainderamu, Dia dekat drp kamu mengetahui
segala gerak-geri dan tingkah lakumu mengetahui isi hati mu denyut
jantungmu dan jalan fikiranmu. Tuhan itulah yang harus disembah oleh
manusia dengan kepercayaan penuh kepada Keesaan-Nya dan kekuasaan-Nya
dan bukan patung-patung yang kamu perbuat pahat dan ukir dengan tangan
kamu sendiri kemudian kamu sembah sebagai tuhan padahal ia suatu barang
yang pasif tidak dapat berbuat sesuatu yang menguntungkan atau merugikan
kamu. Alangkah bodohnya dan dangkalnya fikiranmu jika kamu tetap
mempertahankan agamamu yang sesat itu dan menolak ajaran dan agama yang
telah diwahyukan kepadaku oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa itu."
Wahai Hud! jawab kaumnya,"Gerangan apakah yang menjadikan engkau
berpandangan dan berfikiran lain drp yang sudah menjadi pegangan hidup
kami sejak dahulu kala dan menjadikan engkau meninggalkan agama nenek
moyangmu sendiri bahkan sehingga engkau menghina dan merendahkan
martabat tuhan-tuhan kami dan memperbodohkan kami dan menganggap kami
berakal sempit dan berfikiran dangkal? Engkau mengaku bahwa engkau
terpilih menjadi rasul pesuruh oleh Tuhanmu untuk membawa agama dan
kepercayaan baru kepada kami dan mengajak kami keluar dari jalan yang
sesat menurut pengakuanmu ke jalan yang benar dan lurus. Kami merasa
hairan dan tidak dpt menerima oleh akal kami sendiri bahwa engkau telah
dipilih menjadi pesuruh Tuhan. Apakah kelebihan kamu di atas seseorang
drp kami , engkau tidak lebih tidak kurang adalah seorang manusia biasa
seperti kami hidup makan minum dan tidur tiada bedanya dengan kami,
mengapa engkau yang dipilih oleh Tuhanmu? Sungguh engkau menurut
anggapan kami seorang pendusta besar atau mungkin engkau berfikiran
tidak sihat terkena kutukan tuhan-tuhan kami yang selalu engkau eje hina
dan cemuhkan."
Wahai kaumku! jawab Nabi Hud,
"aku bukanlah seorang pendusta dan fikiran ku tetap waras dan sihat
tidak krg sesuatu pun dan ketahuilah bahwa patung-patungmu yang kamu
pertuhankan itu tidak dpt mendatangkan sesuatu gangguan atau penyakit
bagi bandaku atau fikiranku. Kamu kenal aku, sejak lama aku hidup di
tengah-tengah kamu bahawa aku tidak pernah berdusta dan bercakap bohong
dan sepanjang pergaulanku dengan kamu tidak pernah terlihat pd diriku
tanda-tanda ketidak wajaran perlakuanku atau tanda-tanda yang meragukan
kewarasan fikiranku dan kesempurnaan akalku. Aku adalah benar pesuruh
Allah yang diberi amanat untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada
hamba-hamba-Nya yang sudah tersesat kemasukan pengaruh ajaran Iblis dan
sudah jauh menyimpang dari jalan yang benar yang diajar oleh nabi-nabi
yang terdahulu karena Allah tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya
terlalu lama terlantar dalam kesesatan dan hidup dalam kegelapan tanpa
diutuskan seorang rasul yang menuntun mereka ke jalan yang benar dan
penghidupan yang diredhai-Nya. Maka percayalah kamu kepada ku gunakanlah
akal fikiran kamu berimanlah dan bersujudlah kepada Allah Tuhan seru
sekalian alam Tuhan yang menciptakan kamu menciptakan langit dan bumi
menurunkan hujan bagi menyuburkan tanah ladangmu, menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan bagi meneruskan hidupmu. Bersembahlah kepada-Nya dan
mohonlah ampun atas segala perbuatan salah dan tindakan sesatmu, agar
Dia menambah rezekimu dan kemakmuran hidupmu dan terhindarlah kamu dari
azab dunia sebagaimana yang telah dialami oleh kaum Nabi Nuh
dan kelak azab di akhirat. Ketahiulah bahawa kamu akan dibangkitkan
kembali kelak dari kubur kamu dan dimintai bertanggungjawab atas segala
perbuatan kamu di dunia ini dan diberi ganjaran sesuai dengan amalanmu
yang baik dan soleh mendapt ganjaran baik dan yang hina dan buruk akan
diganjarkan dengan api neraka. Aku hanya menyampaikannya risalah Allah
kepada kamu dan dengan ini telah memperingati kamu akan akibat yang akan
menimpa kepada dirimu jika kamu tetap mengingkari kebenaran dakwahku."
Kaum Aad menjawab: " Kami bertambah yakin dan tidak ragu lagi
bahawa engkau telah mendpt kutukan tuhan-tuhan kami sehingga menyebabkan
fikiran kamu kacau dan akalmu berubah menjadi sinting. Engkau telah
mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal bahwa jika kami mengikuti
agamamu, akan bertambah rezeki dan kemakmuran hidup kami dan bahawa kami
akan dibangkitkan kembali dari kubur kami dan menerima segala ganjaran
atas segala amalan kami. Adakah mungkin kami akan dibangkitkan kembali
dari kubur kami setelah kami mati dan menjadi tulang-belulang. Dan
apakah azab dan seksaan yang engkau selalu menakut-nakuti kami dan
mengancamkannya kepada kami? Semua ini kami anggap kosong dan ancaman
kosong belaka. Ketahuilah bahwa kami tidak akan menyerah kepadamu dan
mengikuti ajaranmu karena bayangan azab dan seksa yang engkau
bayang-bayangkannya kepada kami bahkan kami menentang kepadamu
datangkanlah apa yang engkau janjikan dan ancamkan itu jika engkau
betul-betul benar dalam kata-katamu dan bukan seorang pendusta."
Baiklah! jawab Nabi Hud," Jika kamu meragukan kebenaran
kata-kataku dan tetap berkeras kepala tidak menghiraukan dakwahku dan
meninggalkan persembahanmu kepada berhala-berhala itu maka tunggulah
saat tibanya pembalasan Tuhan di mana kamu tidak akan dpt melepaskan
diri dari bencananya. Allah menjadi saksiku bahwa aku telah menyampaikan
risalah-Nya dengan sepenuh tenagaku kepada mu dan akan tetap berusaha
sepanjang hayat kandung bandaku memberi penerangan dan tuntunan kepada
jalan yang baik yang telah digariskan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya."
Pembalasan Allah Atas Kaum Aad
Pembalasan Tuhan terhadap kaum Aad yang kafir dan tetap membangkang itu
diturunkan dalam dua perinkat.Tahap pertama berupa kekeringan yang
melanda ladang-ladang dan kebun-kebun mrk, sehingga menimbulkan
kecemasan dan kegelisahan, kalau-kalau mereka tidak memperolehi hasil
dari ladang-ladang dan kebun-kebunnya seperti biasanya.Dalam keadaan
demikian Nabi Hud masih berusaha meyakinkan mereka bahawa
kekeringan itu adalah suatu permulaan seksaan dari Allah yang dijanjikan
dan bahwa Allah masih lagi memberi kesempatan kepada mereka untuk sedar
akan kesesatan dan kekafiran mrk dan kembali beriman kepada Allah
dengan meninggalkan persembahan mrk yang bathil kemudian bertaubat dan
memohon ampun kepada Allah agar segera hujan turun kembali dengan
lebatnya dan terhindar mrk dari bahaya kelaparan yang mengancam. Akan
tetapi mereka tetap belum mahu percaya dan menganggap janji Nabi Hud itu
adalah janji kosong belaka. Mereka bahkan pergi menghadap
berhala-berhala mereka memohon perlindungan ari musibah yang mereka
hadapi.
Tentangan mrk terhadap janji Allah yang diwahyukan kepada Nabi Hud
segera mendapat jawapan dengan dtgnya pembalasan tahap kedua yang
dimulai dengan terlihatnya gumpalan awan dan mega hitam yang tebal di
atas mereka yang disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena
dikiranya bahwa hujan akan segera turun membasahi ladang-ladang dan
menyirami kebun-kebun mereka yang sedang mengalami kekeringan.
Melihat sikap kaum Aad yang sedang bersuka ria itu berkatalah Nabi Hud
dengan nada mengejek: "Mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awam
rahmat bagi kamu tetapi mega yang akan membawa kehancuran kamu sebagai
pembalasan Allah yang telah ku janjikan dan kamu ternanti-nanti untuk
membuktikan kebenaran kata-kataku yang selalu kamu sangkal dan kamu
dusta.
Sejurus kemudian menjadi kenyataanlah apa yang diramalkan oleh Nabi Hud
itu bahawa bukan hujan yang turun dari awan yang tebal itu tetapi angin
taufan yang dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yang mencemaskan
yang telah merusakkan bangunan-bangunan rumah dari dasarnya membawa
berterbangan semua perabot-perabot dan milik harta benda dan melempar
jauh binatang-binatang ternak. Keadaan kaum Aad menjadi panik mereka
berlari kesana sini hilir mudik mencari perlindungan .Suami tidak tahu
di mana isterinya berada dan ibu juga kehilangan anaknya sedang
rumah-rumah menjadi sama rata dengan tanah. Bencana angin taufan itu
berlangsung selama lapan hari tujuh malam sehingga sempat menyampuh
bersih kaum Aad yang congkak itu dan menamatkan riwayatnya dalam keadaan
yang menyedihkan itu untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi umat-umat
yang akan datang.
Adapun Nabi Hud dan para sahabatnya yang beriman telah mendapat
perlindungan Allah dari bencana yang menimpa kaumnya yang kacau bilau
dan tenang seraya melihat keadaan kaumnya yang kacau bilau mendengar
gemuruhnya angin dan bunyi pohon-pohon dan bangunan-bangunan yang
berjatuhan serta teriakan dan tangisan orang yang meminta tolong dan
mohon perlindungan.
Setelah keadaan cuaca kembali tenang dan tanah " Al-Ahqaf " sudah
menjadi sunyi senyap dari kaum Aad pergilah Nabi Hud meninggalkan
tempatnya berhijrah ke Hadramaut, di mana ia tinggal menghabiskan sisa
hidupnya sampai ia wafat dan dimakamkan di sana dimana hingga sekarang
makamnya yang terletak di atas sebuah bukit di suatu tempat lebih kurang
50 km dari kota Siwun dikunjungi para penziarah yang datang
beramai-ramai dari sekitar daerah itu, terutamanya dan bulan Syaaban
pada setiap tahun.
Kisah Nabi Hud Dalam Al-Quran
Kisah Nabi Hud diceritakan oleh 68 ayat dalam 10 surah di antaranya
surah Hud, ayat 50 hingga 60 , surah " Al-Mukminun " ayat 31 sehingga
ayat 41 , surah " Al-Ahqaaf " ayat 21 sehingga ayat 26 dan surah "
Al-Haaqqah " ayat 6 ,7 dan 8.
Pelajaran Dari Kisah Nabi Hud as
Nabi Hud
telah memberi contoh dan sistem yang baik yang patut ditiru dan diikuti
oleh juru dakwah dan ahli penerangan agama. Beliau menghadapi kaumnya
yang sombong dan keras kepala itu dengan penuh kesabaran, ketabahan dan
kelapangan dada. Ia tidak sesekali membalas ejekan dan kata-kata kasar
mereka dengan serupa tetapi menolaknya dengan kata-kata yang halus yang
menunjukkan bahawa beliau dapat menguasai emosinya dan tidak sampai
kehilangan akal atau kesabaran.
Nabi Hud
tidak marah dan tidak gusar ketika kaumnya mengejek dengan menuduhnya
telah menjadi gila dan sinting. Ia dengan lemah lembut menolak tuduhan
dan ejekan itu dengan hanya mengata:"Aku tidak gila dan bahawa
tuhan-tuhanmu yang kamu sembah tidak dapat menggangguku atau mengganggu
fikiranku sedikit pun tetapi aku ini adalah rasul pesuruh Allah kepadamu
dan betul-betul aku adalah seorang penasihat yang jujur bagimu
menghendaki kebaikanmu dan kesejahteraan hidupmu dan agar kamu terhindar
dan selamat dari azab dan seksaan Allah di dunia mahupun di akhirat."
Dalam berdialog dengan kaumnya. Nabi Hud selalu berusaha mengetok
hati nurani mereka dan mengajak mereka berfikir secara rasional,
menggunakan akal dan fikiran yang sihat dengan memberikan bukti-bukti
yang dapat diterima oleh akal mereka tentang kebenaran dakwahnya dan
kesesatan jalan mereka namun hidayah iu adalah dari Allah, Dia akan
memberinya kepada siapa yang Dia kehendakinya. Di buka
sumber : http://www.sarjanaku.com/2011/01/kisah-nabi-hudd.html
Title : KISAH NABI HUD AS
Description : adalah kisah nabi keempat dari 25 nabi yang wajib kita ketahui, dengan kesabara dan ketabahan nabi hud dalam menghadapi para kaumnya sela...