Bagaimana cara mendidik atau mengasuh anak? Hm... Anda tak akan pernah
tahu. Anda harus mengetahui lebih dulu apa pengaruh baik-buruknya
terhadap anak, jika mendapatkan pola pengasuhan seperti yang Anda
lakukan.
Dalam buku Nurtureshock: New Thinking About Children,
Po Bronson dan Ashley Merryman mengungkap betapa banyak asumsi kita
mengenai anak yang ternyata tak dapat dijadikan pegangan lagi. Kedua
wartawan ini juga menunjukkan banyak hal mengenai pola asuh yang
ternyata hanya sekadar mitos.
Berikut adalah lima contohnya:
1. Tentang berbohong.
Mengancam anak dengan hukuman saat ia berbohong, akan membuatnya mengungkapkan yang benar.
Bronson
tak sepakat dengan pendapat ini. Hal ini hanya akan membuat si kecil
memandang persoalan dalam konsep yang egois: "Mengakui apa yang benar
artinya aku akan menderita, jadi mendingan aku tetap berbohong."
Sebenarnya alasan ia berbohong adalah untuk membuat Anda senang. Jadi
cara terbaik untuk mencegahnya berbohong adalah dengan mengatakan, "Ibu
pasti senang kalau kamu mau bilang yang sebenarnya." Anak akan
mempelajari bahwa ada alasan lain untuk tidak berbohong. Dan ini adalah
cara untuk mengawalinya.
2. Tentang keyakinan diri.
Memuji anak akan meningkatkan kepercayaan dirinya.
Selalu
menyatakan bahwa anak Anda pintar setiap kali ia menunjukkan hasil
kerjanya juga tak selalu baik. Anda menunjukkan bahwa kesalahan apapun
yang berpotensi mempermalukan dirinya harus dihindari. Si kecil juga
akan berhenti mencoba segala sesuatu, meskipun hal tersebut tak begitu
sulit dilakukan. Lebih lanjut, tindakan Anda akan mengirimkan pesan
bahwa usaha anak tidak penting selama ia pintar. Pujilah upayanya, bukan
sosok si anak.
3. Tentang kecerdasan.
Anak yang berbakat akan terlihat sebelum menginjak usia 5 tahun.
Dari
setiap 100 anak usia TK yang disebut berbakat berdasarkan tes
intelejensia yang standar, hanya 27 dari anak-anak tersebut yang akan
tetap dianggap berbakat sampai kelas 3 SD. "Satu persen teratas akan
berada dalam daftar 10 persen teratas lima tahun sesudahnya,” kata Dr
Donald Rock, Senior Research Scientist di Educational Testing Service.
“Tetapi anak-anak yang hasil tesnya baik mungkin tidak akan ada di
posisi tersebut hingga kelas 3 SD."
4. Tentang tontonan mereka.
Film-film kartun yang disiarkan di televisi pasti baik untuk usia mereka.
Film
kartun memang kesannya kekanak-kanakan, tetapi belum tentu baik untuk
mereka. Anda mungkin akan mengira bahwa film yang menunjukkan sikap
saling berbagi dan menyayangi tidak akan membuat mereka menjadi agresif,
dibandingkan bila mereka menonton film-film penuh kekerasan. Namun,
anak-anak yang masih sangat kecil seringkali belum mampu menangkap
pelajaran yang ingin disampaikan pada bagian akhir film. Dengan
demikian, semua konflik yang menunjukkan perilaku buruk tidak ditanggapi
anak sebagai sesuatu yang harus diubah, melainkan justru sebagai
instruksi mengenai bagaimana harus berperilaku.
5. Tentang bullying.
Sebagai orangtua, Anda harus memastikan tidak ada toleransi sama sekali mengenai tindakan bullying, termasuk mengejek, menyebutnya dengan panggilan yang buruk, dan mengucilkannya.
Semua orang pasti tahu bahwa bullying
bisa memberikan pengaruh yang sangat buruk, bahkan bisa mematikan.
Namun mengejek atau mengacuhkan anak lain di tempat bermain adalah
bagian yang normal (atau bahkan menyenangkan) dari proses ia berkembang.
Kalau anak diejek, ia tentu bisa belajar bagaimana menangkis atau
mengatasinya.
sumber : http://web-agung.blogspot.com/2011/02/5-mitos-pengasuhan-anak.html
Title : 5 MITOS PENGASUHAN ANAK
Description : Bagaimana cara mendidik atau mengasuh anak? Hm... Anda tak akan pernah tahu. Anda harus mengetahui lebih dulu apa pengaruh baik-buruknya ...