Paru-paru
basah merupakan istilah di masyarakat yang sering digunakan
dokter/petugas medis untuk menunjukkan kelainan pada rongga paru-paru
yang terisi cairan paru-paru. Proses yang sebenarnya terjadi adalah
proses peradangan. Kenapa disebut basah, karena memang paru-paru terisi
cairan radang.
Penyebab cairan tersebut bisa macam-macam, misalnya :
1.Infeksi (TB paru, pneumonia, dll)
2.Tumor paru (baik yang asalnya dari paru-paru maupun proses penjalaran dari tumor di tempat lain)
3.Trauma (misal hantaman benda tumpul di rongga dada, dll)
Peradangan
pleura di Indonesia paling sering disebabkanpenyakit TBC. Radang di
dalam paru-paru ini akan menembus pleura yang lalu menimbulkan cairan.
Selain TBC, cairan bias muncul bila paru-paru terkena bronkhitis, tumor,
bahkan masalah di luar paru-paru, seperti demam berdarah, kekurangan
albumin, dan lain-lain. Cairan muncul karena peradangan paru-paru
mengganggu permeabilitas (keadaan zat yang memungkinkan lewatnya zat
lain) pembuluh darah dan saluran getah bening di daerah tersebut
sehingga cairan merembes masuk. “Perlu diingat, cairan tersebut bukan
merupakan lendir dari saluran napas atas yang turun ke bawah, tetapi
muncul karena peradangan, ”katanya. Tingkat bahaya penyakit ini
tergantung pada penyakit dasarnya. Bila disebabkan tumor atau kanker,
maka sangat berbahaya. Sedangkan bila karena TBC, infeksi nonspesifik,
kekurangan albumin, atau kuman demam berdarah, biasanya tidakterlalu
serius
Masyarakat
biasanya mengaitkan hal tersebut dengan kebiasaan mandi malam hari,
tidur di tempat dingin, berkendaraan motor di malam hari atau
dihubungkan dengan kipas angin. Sebetulnya tidak ada kaitan secara
langsung.
Kalau
paru-paru basah karena posisi infeksi misalnya, penderita harus terpapar
terlebih dahulu dengan bakteri/virus yang berkembang di tempat yang
menyebabkan penyakit tersebut.
Mengenai
menular tidaknya kelainan tersebut, tergantung penyebabnya. Sebagian
besar proses infeksi pada paru-paru bisa menular melalui udara, apalagi
TBC. Yang paling populer dan diketahui masyarakat biasanya paru-paru
basah hanya dimaksudkan untuk penyakit TB paru.
Penyakit
TBC atau tuberkulosis merupakan penyakit paru-paru yang sering
menyerang anak-anak usia bawah lima tahun (balita), orang dewasa dan
tergolong mudah menular. Penyebab bakteri Mikobakterium tuberkulosa,
yang berbentuk batang dan tahan asam sehingga sering dikenal sebagai
bakteri tahan asam (BTA). Bakteri ini merupakan bakteri yang kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya.
TBC
biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang bagian tubuh
lain, seperti kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, dan
lain-lain.
Masa
inkubasi (berjangkit) kuman TBC di mulai sejak ia masuk kedalam tubuh
sampai memperlihatkan gejala, kira-kira 2 – 10 miggu. Penularan ini
dapat melalui pernapasan, percikan ludah dan dahak penderita saat batuk,
bersin atau bicara.
Adapun
gejala klinis penyakit TB Paru di bagi menjadi dua, yaitu gejala salura
napas (respiratorik) dan gejala tubuh secara luas (sistemik).
Gejala saluran napas (respiratorik), antara lain :
1.Batuk disertai dahak selama 3 minggu atau lebih.
2.Kadang dahak keluar bercampur darah.
3.Sesak napas dan nyeri dada.
Gejala tubuh secara luas (sistemik), antara lain :
1.Nafsu makan berkurang.
2.Berat badan menurun atau menjadi kurus.
3.Demam lebih dari 1 (satu) bulan.
4.Berkeringat di malam hari, meskipun tidak melakukan kegiatan.
Untuk
mencegah agar tidak terjangkit lagi, kita juga harus mengetahui mata
rantai penularannya. Jika seorang penderita TBC berbicara, meludah,
batuk atau bersin, maka kuman TBC yang berada di dalam paru-paru akan
menyebar ke udara. Bakteri TBC tersebut dapat dihirup oleh orang lain
yang berada di sekitarnya.
Pasti
banyak di antara kita yang memiliki ruang santai dengan karpet yang
menghampar sehingga kita sering tertidur dengan hanya beralaskan karpet
bahkan tidur di lantai. Bahkan banyak juga yang masih menggunakan kasur
langsung beralaskan lantai. Sebaiknya bagi yang memiliki kebiasaan tidur
seperti di atas harus mulai waspada jika merasakan gejala sering sesak
napas, batuk-batuk berdahak, dan nyeri dada. Bisa jadi gejala itu adalah
tanda-tanda paru-paru basah.Bagi yang belum mengalami gejala di atas,
sebaiknya ganti cara istirahat tidurnya. “Sebaiknya gunakan ranjang yang
agak tinggi karena ranjang yang tinggi akan menghindarkan dari
menghirup uap air yang berasal dari lantai. Namun bagi yang sudah
merasakan gejala di atas, berhati-hatilah dan segera periksa ke dokter.
Biasanya seseorang yang dinyatakan menderita paru-paru basah akan
menjalani terapi hingga 6 bulan. Bila benar dinyatakan menderita
paru-paru basah, atau merasa mengalami gejala sesak napas, batuk dan
sebagainya,
Cara
menyembuhkan TBC adalah minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter,
sampai dinyatakan sembuh dengan serangkaian pemeriksaan ulang. Memang
terkadang terasa berat minum obat tersebut karena memakan waktu
berbulan-bulan.
Sedang
cara pencegahannya dengan menjalankan pola hidup sehat, antara lain :
makan bergizi seimbang, mejaga kebugaran tubuh, istirahat cukup dan
jangan tidur larut malam, jangan merokok (pasif atau aktif) dan membuka
jendela rumah pagi sampai sore hari.
Adapun Prof. dr Hembing menyarankan dengan cara herbal untuk
pengobatan. Misalnya, daun Pegagan dan daun Sambiloto. Herbal ini
terbukti mampu membantu penyembuhan paru-paru basah. Biasanya pengaruh
yang dirasakan pertama adalah hilangnya rasa sesak napas dan nyeri pada
dada.
Penerapan
personal hygiene (kebersihan individual) juga memegang peranan penting,
seperti bila batuk harus menutup mulut agar keluarga dan orang sekitar
tidak tertular, jangan meludah di sembarang tempat, dan lain-lain.
Salam....
sumber : http://cah-cikrik.blogspot.com/2009/10/tentang-paru-paru-basah.html?showComment=1376803214049#c1951049354841836741
Title : TENTANG PARU-PARU BASAH
Description : Paru-paru basah merupakan istilah di masyarakat yang sering digunakan dokter/petugas medis untuk menunjukkan kelainan pada rongga paru-pa...