Mungkin sudah sering banyak
kita dapatkan penjelasan mengenai “Birruwalidain” atau istilah lainnya
adalah memuliakan kedua orangtua entah ketika kita duduk dibangku
sekolah atau kuliah, materi pada saat halaqoh atau kajian-kajian islam
yang pernah kita ikuti. Semoga kita tidak pernah bosen untuk dapat
mengingatnya kembali dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita. Oleh
karena itu izinkan saya untuk mencoba menuliskan kembali dari apa yang
saya dapatkan selama ini tentang “Memuliakan Kedua Orangtua”. Semoga
bermanfaat yahh ?
Sobatku ketahuilah jika kita ingin mendapatkan Ridha Allah maka kita
harus dapat memuliakan orangtua kita terlebih dahulu atau
membahagiakannya karena murka dan ridha Allah seiring
hati orangtua kita. Sebagaimana Abdullah bin Amar r.a. mengatakan bahwa
Rasulullah saw bersabda : “Ridha Allah berada pada ridha orang tua, dan murka Allah berada pada murka orang tua.” (HR Tirmidzi dan Al Hakim).
Bagaiamana caranya agar kita mendapatkan ridha Allah, yaitu kita
harus memuliakan keduaorangtua kita atau berbakti kepadanya.
Bersyukurlah jika kawan masih memiliki keduanya, dan jika sudah diantara
orangtua kita sudah ada yang wafat, tetap kita mesti berbakti
kepadanya.
Nah bagaimana caranya untuk memuliakan kedua orangtua kita. Simak penjelasan dari ini kawan:
Muawiyah bin Jahimah mendatangi Rasulullah SAW,” Wahai Rasulullah,
aku hendak berperang, aku minta pendapat engkau”. Rasulullah SAW
menjawab. Apakah engkau mempunyai Ibu?” Jawabnya, “ Ya”. Lalu Rasulullah
SAW bersabda. “Berbuat baiklah kepadanya. Sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua kakinya”. (HR Ath- Thabrani).
Itu perintah Rasulullah SAW agar kita berbuat baik kepada orangtua
kita. Dan perintah Allah pun ada dan sudah tertulis dalam Al-Qur’an.
Sekarang bisa disimak penjelasan berikutnya.
Kemudian bagaimana cara berbakti yang paling tepat saat orangtua kita ketika masih hidup maupun sudah wafat:
Ketika orangtua kita masih hidup.
Sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 23-24, dan Surah Luqman
ayat 14-15, Allah memerintahkan kewajiban anak terhadap orangtuanya.
” Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah
menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
telah berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau
membentak keduanya, dan ucapkanlah perkataan yang baik” (Al-Isra : 23).
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap kedua dengan penuh kasih
sayang. Dan ucapkanla, “Wahai Rabb-ku! Sayangilah keduanya sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil” (Al-Isra : 24).
Kemudian dalam surah Luqman ayat 14-15, Allah berfirman:
“ Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik
kepada orang tuanya, ibu telah mengandung dalam keadaan lemah yang
bertambah lemah dan menyapih dalam dua tahun, bersyukurlah kalian
kapada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian
kembali” (QS. Luqman : 14)
“ Dan jika kedua memaksamu mempersekutukan sesuatu dengan Aku
yang tidak ada pengetahuanmu tentang Aku maka janganlah kamu mengikuti
kedua dan pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang baik dan ikuti
jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku kemudian hanya kepada-Ku tempat
kembalimu maka Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”
(QS.Luqman : 15).
Inti sari dari perintah Allah SWT itu adalah:
- Berbuat baik kepada orangtua dengan sebaik-baiknya.
- Selalu patuh akan nasihatnya.
- Apa yang diperintahkan orangtua harus dikerjakan selama itu tidak menyimpang dari ajaran Allah SWT.
- Merawat dan mengurus orangtua bila sudah usia lanjut.
- Berperilaku santun dan lembut serta mengeluarkan lisan yang mulia.
- Merendahkan diri dengan penuh kasih sayang.
- Senantiasa mendoakannya.
Dalam hadist Bukhari, Muslim bahwa amalan yang dicintai Allah juga salah satunya adalah memuliakan kedua orangtua.
Abdullah (bin Mas’ud) RA berkata, “Saya bertanya kepada Nabi, ‘Apakah
amal yang paling dicintai oleh Allah?’ (Dalam satu riwayat: yang lebih
utama) Beliau bersabda, ‘Shalat pada waktunya’ Saya bertanya, ‘Kemudian
apa lagi?’ Beliau bersabda, ‘Berbakti kepada kedua orangtua.’ Saya
bertanya, ‘Kemudian apa lagi’? Beliau bersabda, ‘Jihad (berjuang) di
jalan Allah.”‘ (HR. Bukhari, Muslim)
Jika orang tua kita sudah wafat maka yang hendak dilakukan sebagai anak yang berbakti adalah:
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW tentang berbakti kepada orangtua yang telah wafat,” Yakni
dengan mengirim doa (mendoakan) dan memohon ampunan kepada Allah,
menepati janji dan nazar yang pernah diikrarkan orantua, memelihara
hubungan silaturahim serta memuliakan kawan dan kerabat orantuamu, “ (HR Imam Abu Dawud).
Tanamkanlah selalu dalam diri kita untuk selalu berbakti kepada
orangtua kita setiap hari, setiap waktu, dalam kondisi apapun
muliakanlah, bahagiakanlah sebelum orangtua kita sedih, dan kecewa.
Bisa diambil ibroh dari kisah Al-Qamah yang sangat berbakti kepada
orangtua, rajin ibadah, dan melakukan amal shalih, namun kesalahan kecil
yang pernah ia buat hingga ibunya tidak rela. Al-Qamah mengalami
sakaratul maut yang memilukan diakhir hidupnya. Padahal yang dilakukan
Al-Qamah adalah ibadah sunah. Ketika Al-Qamah dipanggil hingga 3 kali
dan tidak menjawab, ibunya kesal dan marah. Akibatnya turun kemarahan
Allah dipenghujung hayatnya. Padahal, Rasulullah SAW telah bersabda,”
Wajib memenuhi panggilan ibu dari pada sholat sunah,” (HR. Ibnu Abi
Syaibah)
Semoga apa yang saya tulis ini bisa menjadikan bahan renungan untuk kita semua dan bermanfaat. Wa’allahualam. Lanjut kesini