" Nak, bangun... udah adzan subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja..."
Tradisi
ini sudah berlangsung 21 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat.
Kini usiaku sudah hampir kepala 3 dan aku jadi seorang karyawan disebuah
Perusahaan swasta, tapi kebiasaan Ibu tak pernah berubah.
" Ibu sayang... ga usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa"
Pintaku
pada Ibu pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah. Pun ketika
Ibu mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan
uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan
hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan. Kenapa Ibu
mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang
fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah
artikel
yang kubaca .... orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan
cenderung untuk bersikap kanak-kanak ..... tapi entahlah.... Niatku
ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu tidak
akan pernah mengatakan apa-apa.
Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya, " Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibu sedih ? "
Kutatap
sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana . Terbata-bata Ibu
berkata, " Tiba-tiba Ibu merasa kalian tidak lagi membutuhkan Ibu.
Kalian sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh
lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, Ibu tidak bisa lagi jajanin
kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri ".
Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan.
Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa
jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha
untuk saling membuka dirii melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang
masing-masing.
Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam usiaku sekarang ? Adakah
Ibu bahagia dan bangga pada putera putrinya ? Ketika itu kutanya pada
Ibu, Ibu menjawab, " Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian
berikan pada Ibu. Kalian tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah
kebahagiaan . Kalian berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat Ibu.
Kalian berprestasi di pekerjaan adalah kebanggaan buat Ibu . Setelah
dewasa, kalian berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu
kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan
kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua."
Lagi-lagi aku hanya bisa berucap, " Ampunkan aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada Ibu. Masih banyak alasan ketika Ibu menginginkan sesuatu. "
Betapa
sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita
karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk "cuti"
dari pekerjaan rumah atau menyerahkan tugas itu kepada pembantu. Tapi
tidak! Ibuku seorang yang idealis. Menata keluarga, merawat dan mendidik
anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa
dilimpahkan kepada siapapun. Pukul 3 dinihari Ibu bangun dan
membangunkan kami untuk tahajud. Menunggu subuh Ibu ke dapur menyiapkan
sarapan sementara aku dan adik-adik sering tertidur lagi... Ah, maafin
kami Ibu .... 18 jam sehari sebagai "pekerja" seakan tak pernah membuat
Ibu lelah.. Sanggupkah aku ya Allah ?
" Nak... bangun nak, udah
azan subuh ... sarapannya udah Ibu siapin dimeja.. " Kali ini aku lompat
segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul Ibu sehangat mungkin, kuciumi
pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan, "
Terimakasih Ibu, aku beruntung sekali memiliki Ibu yang baik hati,
ijinkan aku membahagiakan Ibu...". Kulihat binar itu memancarkan
kebahagiaan. .. Cintaku ini
milikmu, Ibu... Aku masih sangat membutuhkanmu. .. Maafkan aku yang
belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu..
Sahabat..
tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat "aku
sayang padamu... ", namun begitu, Rasulullah menyuruh kita untuk
menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai
karena Allah.
Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita ... Ibu
dan ayah walau mereka tak pernah meminta dan mungkin telah tiada.
Percayalah.. kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan
bahagia.
sumber : http://redeagle21.blogspot.com/2008/07/titip-ibuku-ya-allah.html
Title : TITIP IBUKU YA ALLAH : KISAH MENGHARUKAN SEBAGAI PELAJARAN
Description : " Nak, bangun... udah adzan subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja..." Tradisi ini sudah berlangsung 21 tahun, sejak pertama k...